MARI MEMBACA

Sabtu, 19 Oktober 2019

PENGARUH GADGET TERHADAP PELAJAR

PENGARUH GADGET TERHADAP PELAJAR
Gadget bukan hanya dijadikan pembantu kehidupan ataupun alat komunikasi dengan dunia luar, tapi juga bisa dijadikan teman untuk mengisi waktu luang. Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di gadget seperti : aplikasi, kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah? Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri.
Lebih parah lagi ada yang menggunakan gadget untuk mencontek (curang) dalam ulangan. Bermain game saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan menjadi budak teknologi.
Gadget telah menjadi bagian dari kehidupan pelajar, sehingga keberadaan gadget menyebabkan adanya dampak positif maupun negatif. Dampak positif dari gadget adalah mempermudah dalam pencarian informasi dan komunikasi, selain itu, dapat menjadikan pelajar tidak gagap teknologi. Adapun dampak negatifnya, yaitu mengganggu belajar siswa, berakibat buruk pada perilaku,kesehatan, dan sikap siswa, serta mengakibatkan pemborosan. Untuk itu sangat diperlukan pembatasan serta arahan dari orang tua dalam menggunakan gadget.
Tidak terkecuali untuk dunia pendidikan, banyak guru disekolah yang melakukan proses belajar dengan memanfaatkan teknologi gadget. Penggunaan internet di sekolah oleh pengajar yaitu pengumpulan tugas, persentasi jarak jauh menggunakan (video call) dan chatting, publikasi jurnal dan materi. 
Banyak aplikasi-aplikasi penunjang pendidikan yang semakin lama semakin berkembang untuk meningkatkan daya kreativitas anak. Aplikasi yang disediakan berupa google translite,  games, rumus matematika online maupun aplikasi pendukung penulisan seperti office, notepad dan lain sebagainya.
Gunakanlah gadget sebagaimana mestinya jangan terlalu berlebihan dan jangan digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna yang dapat merugkan diri sendiri dan orang lain. Karena dengan perkembangan gadget ini yang sangat menjadi korban adalah para remaja dan anak-anak. Maka dari itu waspadalah terhadap perkembangan gadget tersebut. Selain itu peran orang tua juga sangat penting dalam membimbing anaknya agar tidak terjerumus dengan kemerosotan zaman saat ini. 
Diharapkan juga kepada pelajar untuk menggunakan nalar dan pikirannya dalam memanfaatkan hanphone. Sebaiknya pelajar menggunakan gadget seperlunya dan penggunaannya sesuai dengan kondisi agar dampak buruk dari gadget tidak terjadi.
Selain dilihat dari segi positif dalam hal efisiensi pengembangan pendidikan. Ada pengaruh negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan untuk perkembangan anak. Dengan menggunakan gadget, manusia memiliki dunia sendiri tanpa perlu berkomunikasi dan interaksi dengan masyarakat. Dengan moto "Media sosial adalah tempat dimana mendekatkan yang jauh,dan menjauhkan yang dekat".
 Makhsud dari moto tersebut adalah penggunaan gadget yang salah, saat seseorang berkumpul dalam suatu ruangan, mereka lebih asyik untuk menundukan kepala dan bermain tombol dalam gadget untuk sekedar berkomunikasi maupun melihat aplikasi lain di dalam gadget tanpa menghiraukan orang-orang disekitarnya.
Kemajuan teknologi gadged bagi pendidikan jika dilihat dari sisi negatifnya bisa mengakibatkan siswa malas. Kurangnya kesiapan siswa dalam menghadapi permasalahan dikarenakan lebih mengandalkan gadget daripada mencari solusi dengan cara dan ide yang dimiliki sendiri. 
Sehingga arena teknologi membuat siswa kurang produktif, Melatih siswa untuk belajar curang, terutama dalam hal ujian, karena hal ini membuat siswa lebih mudah dalam membuat copy ujian, menulis rumus dan perhitungan pada aplikasi kakulator dan lain sebagainya.
Sumber :  https://www-kompasiana-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/nurmauludah/5b453f83f13344612e421e32/pengaruh-gadged-dalam-pendidikan?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQCKAE%3D#aoh=15714842480842&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Fnurmauludah%2F5b453f83f13344612e421e32%2Fpengaruh-gadged-dalam-pendidikan

MITOSIS (Pembelahan satu sel yang sama)

MITOSIS
(Pembelahan sel yang sama)
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama.

Mitosis dan sitokenesis merupakan fase mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.

Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.

Karena sitokinesis umumnya terjadi setelah mitosis, istilah "mitosis" sering digunakan untuk menyatakan "fase mitosis". Perlu diketahui bahwa banyak sel yang melakukan mitosis dan sitokinesis secara terpisah, membentuk sel tunggal dengan beberapa inti. Hal ini dilakukan misalnya oleh fungi dan slime moulds. Pada hewan, sitokinesis dan mitosis juga dapat terjadi terpisah, misalnya pada tahap tertentu pada perkembangan embrio lalat fruit.

Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang mampu menghasilkan 2 sel anakan yang serupa secara genetis. Artinya, kedua sel anakan yang terbentuk mempunyai susunan genetika yang sama dengan induknya. Hampir semua makhluk hidup mengalami proses mitosis yang sama, kecuali pada prokariot (makhluk hidup yang tidak memiliki inti sejati) seperti bakteri, virus dan ganggang biru. Siklus mitosis dari sebuah sel dapat dibedakan atas dua stadium, yaitu interfase (stadium istirahat) dan mitosis (stadium pembelahan).

Interfase adalah periode antara pembelahan yang satu dengan yang berikutnya dalam siklus pembelahan sel. Periode ini terjadi bila suatu sel molekul DNA yang berada dalam inti akan mengadakan replikasi atau membuat turunan seperti dirinya sendiri. Membran inti berhubungan dengan rangka dalam dari sitoplasma, di mana terdapat granula berwarna kelam dan disebut ribosom. Ribosom ini kaya akan asam ribonukleotida (ARN) dan mempunyai peranan penting dalam sintesis protein.

Di dalam nukleus interfase, dapat dibedakan 2 komponen utama, yaitu karyolimf (cairan inti yang tampak jernih tak berwarna dan kolloidal) dan nukleolus (inti dari nukleus). Sisanya terdiri dari kromatin, berupa benang-benang halus yang tersusun atas asam deoksiribonukleat (ADN) dan protein sehingga membentuk nukleoprotein. Di dalam sitoplasma, tampak adanya mitokondria, yaitu organel di mana berlangsung pernafasan dari sel. Stadium interfase dibedakan atas beberapa fase: 1. G1: secara spesifik, pada tahap G¬1 ukuran sel bertambah besar akibat pertumbuhan sel. 2. S: Pada tahap S, terjadi duplikasi kromosom dan sintesis DNA (replikasi DNA). Kromosom yang semula tunggal akhirnya berubah menjadi ganda. 3. G2: Pada tahap G2, sel tumbuh sempurna sebagai persiapan untuk pembelahan sel. Pada fase ini, ADN cepat sekali bertambah kompleks dengan protein kromosom dan pembentukan ARN (asam ribonukleat) serta protein berlangsung. Mitosis dibedakan atas beberapa fase, yaitu profase, metafase, anafase dan telofase.

Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mitosis

Kamis, 19 September 2019

Kementerian PPPA: Lansia Bukan Beban Negara


Kementerian PPPA: Lansia Bukan Beban Negara
Senin, 1 Juli 2019 - 08:38 WIB
Kementerian PPPA: Lansia Bukan Beban Negara
BENGKULU - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) menegaskan lanjut usia (lansia) tidak membebankan negara.

Jumlah penduduk lansia yang semakin bertambah ternyata berpotensi memberikan banyak keuntungan jika mereka tetap tangguh, sehat dan produktif. “Lansia bukanlah beban negara. Justru mereka adalah ‘penyangga pembangunan’, karena para lansia dengan kematangan pola hidup dan pikirnya merupakan 'penjaga nilai', menjadi tuntunan hidup antargenerasi,” ungkap Staf Ahli Menteri Bidang Pengetasan Kemiskinan Kemen PPPA, Titi Eko saat Pertemuan Akbar Nasional Bersama 3.000 Lansia yang merupakan rangkaian Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Tahun 2019 di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Minggu 30 Juni 2019.
Titi menjelaskan sebagai penduduk "senior", lansia juga memiliki sejumlah kelebihan. “Selain menjadi penyangga pembangunan nasional, mereka juga menjadi pelestari nilai-nilai kesetiakawanan sosial, pemelihara sekaligus pewaris budaya bangsa kepada generasi sesudahnya. Karena itu, para lansia butuh dukungan dari keluarga, lingkungan, dan masyarakat sekitar untuk membuat mereka merasa aman dan nyaman dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Menurut dia, menjadikan lansia sejahtera lahir dan batin bukan hanya tugas dan tanggung jawab pemerintah, melainkan juga tanggung jawab masyarakat termasuk organisasi sosial, organisasi profesi, akademi, LSM dan kelompok masyarakat lainnya."Peran masyarakat dalam meningkatkan kualitas lansia dapat menjadi daya ungkit dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara,” tambah Titi.

Berdasarkan Data Sensus Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) 2017, jumlah lansia sebanyak 23,4 juta jiwa atau 8,97% dari total penduduk Indonesia. Nantinya pada 2050, satu dari empat penduduk Indonesia adalah penduduk lansia dan lebih mudah menemukan penduduk lansia dibandingkan bayi atau balita.Dipilihnya Kabupaten Kepahiang sebagai lokasi pertemuan akbar bersama lansia, kata Titi, bukan tanpa alasan. Namun melihat komitmen Kabupaten Kepahiang dalam memberikan ruang dan penghargaan pada jasa-jasa kelompok lansia.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengungkapkan perlu upaya sinergis dan strategis yang prolansia dalam memberdayakan mereka agar lebih sehat, produktif, kreatif, mandiri, dan sejahtera. “Hal ini dapat dilakukan melalui kewirausahaan dan kegiatan kreatif yang mampu merangsang produktivitas ekonomi para lansia,” ungkapnya.

Bupati Kepahiang, Hidayattullah Sjahid mengatakan, di daerahnya telah dibentuk kelompok kerja model lanjut usia responsif gender Maju Mandiri Sejahtera dan kelompok lansia di setiap desa/kelurahan.“Kegiatan pada kelompok lansia tersebut antara lain senam lansia, posyandu lansia, dan kelompok usaha bersama (Kube) lansia. Kabupaten Kepahiang juga telah memiliki pondok silaturahmi lansia yang merupakan kepedulian dari tokoh masyarakat untuk menyediakan tempat berkumpulnya lansia,” jelasnya.

Melalui Pertemuan Akbar Nasional Bersama 3.000 Lansia dengan tema Gerakan Sayangi Lansia, Semua Lansia adalah Orangtua Kita, Titi menjelaskan Kemen-PPPA ingin menandai puncak Peringatan HLUN yang rencananya akan dilaksanakan pada 4 Juli 2019 di Bandung dengan acara yang menggembirakan untuk kelompok lansia, khususnya dalam memberikan kebahagiaan bagi lansia dengan berkumpul bersama komunitasnya.

“Melalui kegiatan ini diharapkan seluruh pemangku kepentingan juga mampu memahami pentingnya perlindungan dan pemberdayaan kelompok lansia, khususnya perempuan lansia, dan lansia pada umumnya,” tutur Titi.


Desak Pengesahan RKUHP Ditunda, Komnas HAM Akan Surati Presiden dan DPR


Desak Pengesahan RKUHP Ditunda, Komnas HAM Akan Surati Presiden dan DPR
Liputan6.com, Jakarta - Komnas HAM mendesak pemerintah dan DPR RI menunda pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang dinilai masih berisi banyak pasal bermasalah dan tidak memberi kepastian hukum. "Surat pasti mau kirim kepada Presiden dan DPR. Kami mendukung apabila ada pihak mengajukan uji materi ke MK untuk aspek konstitusionalitasnya kami dukung. Ditunda dulu itu lebih bijak," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis (19/9/2019).
Komnas HAM menilai RKUHP memandang prinsip HAM berbeda dengan hukum internasional. Pemidanaan pelanggaran HAM berat dikatakannya tidak dapat disamakan dengan pemidanaan tindak pidana biasa karena pembuat kebijakan merupakan pihak yang bertanggung jawab.
Penerapan hukum pidana dalam RKUHP pun masih belum tepat dalam beberapa pasal, misalnya persoalan sosial seperti gelandangan yang dikenakan sanksi pidana.Sementara jenis tindak pidana pelanggaran HAM berat, korupsi, narkotika, terorisme dan pencucian uang justru mengalami pengurangan pemidanaan. "Kepada orang yang lemah eksistensi RKUHP sangat tegak, ketika kekuasaan kuat, eksistensi penghukuman langsung lemah," ujar Choirul Anam.
Segera Disahkan
Ada pun Komisi III DPR RI dan Pemerintah yang diwakili Menteri Hukum dan HAM, menyepakati RKUHP dibawa dalam pembicaraan Tingkat II di Rapat Paripurna DPR untuk disahkan menjadi UU.
Menurut Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, penyusunan RKUHP merupakan upaya bangsa Indonesia untuk melakukan dekolonialisasi, kodifikasi, konsolidasi dan demokratisasi hukum pidana nasional yang didasarkan pada pemikiran aliran neoklasik.

Kamis, 12 September 2019

MotoGP: Ini Perbedaan Jorge Lorenzo dan Marc Marque

MotoGP: Ini Perbedaan Jorge Lorenzo dan Marc Marque
Repsol Honda, Marc Marquez - Jorge Lorenzo
Dua pembalap Repsol Honda, Marc Marquez (kiri) dan Jorge Lorenzo (kanan), diperkenalkan sebagai pembalap untuk MotoGP 2019 di Madrid, Rabu (23/1/2019). (AFP/Pierre-Philippe Marcou)
 Jakarta - Alberto Puig bicara tentang dua pembalap tim MotoGP Repsol Honda: Jorge Lorenzo dan Marc Marquez. Menurut Manajer tim Repsol Honda itu, dua pembalap asal Spanyol itu punya semangat yang berbeda.
"Kekurangan Lorenzo bukan soal teknik di lintasan, tapi soal keberanian dan kemauan. Menurut saya, Lorenzo kurang bersemangat dan tidak begitu termotivasi," ujar Puig seperti dilansir dari Motorsport, Kamis (12/9/2019).Komentar Alberto Puig tersebut bisa dimaklumi. Sejauh ini, peforma Jorge Lorenzo bersama tim Repsol Honda belum menunjukkan hasil positif di MotoGP 2019.
Lorenzo disebut kesulitan beradaptasi dengan motor RC213V sejak awal musim 2019. Rider berjuluk X-Fuera itu bahkan pernah mengkritik tim teknik Honda. Ia mengatakan kalau pengembangan motor RC213V hanya diprioritaskan untuk mengakomodasi gaya balap Marc Marquez.Situasi tersebut diyakin menjadi satu di antara alasan yang membuat rider berjuluk X-Fuera itu pesimistis dengan kariernya bersama tim pabrikan asal Jepang itu. Apalagi setelah cedera ruas tulang belakang menghantamnya sejak pertengahan Juni 2019.
Rentetan kesialan di lintasan MotoGP itu membuat Jorge Lorenzo megalami frustasi. Sebagai buktinya, rider berusia 32 tahun itu sempat mengatakan kalau dia ingin menyudahi karier balapnya.

 Berbeda dengan Marc Marquez
Marc Marquez sempat menyebut Andrea Dovizioso sebagai kandidat bagus pengganti Dani Pedrosa mulai MotoGP 2018. (JAVIER SORIANO / AFP)
Kondisi yang menimpa Jorge Lorenzo itu berbanding terbalik dengan rekan satu timnya, Marc Marquez. Rider berjuluk Baby Alien itu optimistis dengan gelar juara dunia MotoGP musim 2019.
Dari 12 seri MotoGP yang telah dilalui, Marquez mencatatkan 11 podium dengan enam kemenangan. Ia hanya gagal finis pada MotoGP Amerika karena mengalami kecelakaan.
Pencapaian tersebut membuat rider berusia 24 tahun itu kukuh di puncak klasemen sementara dengan raihan 250 poin. Ia terpaut 78 poin dari Andrea Dovizioso duduk di peringkat dua.
Beberapa pakar mengatakan, Marquez sudah menginjakkan satu kakinya menuju gelar juara dunia. Jika tidak ada insiden yang mengejutkan, sulit rasanya menjegal laju Marc Marquez musim ini.
Sumber: Motorsports.
Sumber : https://www.liputan6.com/bola/read/4061157/motogp-ini-perbedaan-jorge-lorenzo-dan-marc-marquez?HouseAds&campaign=motogp_Bola_STS1

Kamis, 05 September 2019

Lampung Masuk Peringkat ke-4 Pencegahan Korupsi


Liputan6.com, Bandarlampung - Ketua Tim Koordinasi Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) KPK Wilayah III Dian Patria mengungkapkan, Provinsi Lampung berpotensi masuk peringkat empat nasional pencegahan korupsi hasil evaluasi capaian Monitoring Center For Prevention (MCP) tahun ini.
https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/P-BRuUwbWRQLj5pGWCWsjTK_toY=/1280x720/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2413538/original/037450900_1542799105-20181121-KPK-2.jpg
"Semester pertama ini sangat bagus, dibandingkan daerah lainnya. Namun yang dilihat adalah capaian akhir tahun. Kalau tahun kemarin mampu mencapai peringkat empat nasional, maka tahun ini minimal juga harus peringkat empat. Untuk itu, kita harus saling berkoordinasi dan bersinergi untuk mewujudkan hal tersebut," ungkap Dian Patria, di Bandarlampung, Senin (1/7/2019).
Dian mengapresiasi Pemerintah Provinsi Lampung karena secara umum pemerintah daerah setempat memperoleh nilai 67 persen pada Semester I 2019. Ketua Korsupgah KPK-RI Wilayah III itu menjelaskan kehadirannya untuk memberikan pengarahan dan evaluasi capaian MCP Semester I tahun 2019.
Pemerintah Provinsi Lampung dan Tim Koordinasi Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) KPK-RI bersama-sama melakukan evaluasi capaian Monitoring Center For Prevention (MCP) dan rencana akksi tematik Semester pertama tahun 2019 dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan baik di Provinsi Lampung.
"Kegiatan ini sebagai bagian dalam melakukan fungsi kolaborasi dan mempercepat akselerasi dalam mewujudkan clean government dan good governance di Provinsi Lampung," jelas dia seperti dikutip Antara.
Adapun fokus rencana aksi tematik semester pertama tahun 2019 di Provinsi Lampung salah satunya perbaikan tata kelola pengadaan barang dan jasa di Provinsi Lampung, karena dalam kurun waktu satu tahun terdapat tiga OTT yang berkaitan dengan PBJ. Dan Lampung siap menjadi prioritas perbaikan tata kelola PBJ LPSE secara nasional.